Kampus Swasta Mulai Di Lirik Utbk Tahun Depan
Jakarta: Sistem penerimaan mahasiswa gres yang memakai Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) mulai dilirik sejumlah Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Model UTBK akan menjadi standar gres dalam sistem penerimaan mahasiswa gres di Indonesia.
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir memperlihatkan bahwa ia mengapresiasi panitia pelaksanaan UTBK dan SBMPTN dalam hal ini Lembaga Masuk Perguruan Tinggi (LMPT) yang telah melalukan perubahan fundamental dalam sistem penerimaan mahasiswa gres di Indonesia melalalui UTBK. Menurut Nasir, UTBK merupakan model tes penerimaan mahasiswa gres yang terbuka, transparan, dan akuntabel.
"Mudah-mudahan dengan perubahan fundamental ini penerimaan mahasiswa gres jadi lebih baik," kata Nasir, di sela-sela monitoring pelaksanaan UTBK, di Kampus Universitas Indonesia (UI) Salemba, Jakarta, Sabtu, 13 April 2019
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir memperlihatkan bahwa ia mengapresiasi panitia pelaksanaan UTBK dan SBMPTN dalam hal ini Lembaga Masuk Perguruan Tinggi (LMPT) yang telah melalukan perubahan fundamental dalam sistem penerimaan mahasiswa gres di Indonesia melalalui UTBK. Menurut Nasir, UTBK merupakan model tes penerimaan mahasiswa gres yang terbuka, transparan, dan akuntabel.
"Mudah-mudahan dengan perubahan fundamental ini penerimaan mahasiswa gres jadi lebih baik," kata Nasir, di sela-sela monitoring pelaksanaan UTBK, di Kampus Universitas Indonesia (UI) Salemba, Jakarta, Sabtu, 13 April 2019
Model UTBK ini kata Nasir, juga mendapat apresiasi dari banyak sekali pihak, salah satunya Perguruan Tinggi Swasta. Di mana beberapa waktu lalu, sejumlah Perguruan Tinggi Swasta juga menanyakan kepada Nasir perihal peluang kampus swasta menggunakam UTBK dalam sistem seleksi mahasiswa gres mereka.
"Ada usul dari STAN pada kementerian, akan memakai UTBK juga. Perguruan Tinggi Swasta juga bertanya kepada saya, apakah bisa memakai UTBK juga? Saya bilang silakan," jawab mantan rektor terpilih Universitas Diponegoro (Undip) Semarang ini.
"Ada usul dari STAN pada kementerian, akan memakai UTBK juga. Perguruan Tinggi Swasta juga bertanya kepada saya, apakah bisa memakai UTBK juga? Saya bilang silakan," jawab mantan rektor terpilih Universitas Diponegoro (Undip) Semarang ini.
Dengan semakin banyaknya perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang memakai UTBK, maka ini akan menjadi standar gres dalam penerimaan mahasiswa gres di Indonesia. "Ini akan jadi standar gres penerimaan mahasiswa baru, ini lebih transparan dan akuntabel," terangnya.
Lebih lanjut, Nasir mengatakan, bahwa sistem UTBK ini sangat baik secara kualitas, mengingat dalam proses pelaksanaannya memakai rujukan dari Eropa dan Amerika. Ia berharap, pelaksanaan UTBK hari ini lancar hingga swsi terakhir di sore hari nanti. "Semoga pelaksanaan UTBK dari aceh hingga Papua lancar dan berjalan baik. Sampai di Papua saya tanyakan berjalan dengan baik, mudah-mudagan tidak ada gangguan hingga sore nanti. Ini langkah yang maju," ujarnya.
Pelaksanaan UTBK Gelombang Pertama dilakukan pada 13, 14, 20, 27, 28 April, dan 4-5 Mei 2019. Sedangkan Gelombang Kedua diadakan pada 11, 12, 18, 25, dan 26 Mei 2019.
Salah satu persyaratan untuk mendaftar Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi (SBMPTN) 2019 ialah wajib mengikuti UTBK. Ujian ini sanggup diikuti oleh siswa lulusan 2017, 2018, dan 2019 dari pendidikan menengah (SMA/MA/SMK) dan sederajat, serta lulusan Paket C tahun 2017, 2018, dan 2019.
UTBK memakai soal-soal ujian yang dirancang sesuai kaidah akademik, di mana tes ini sanggup memprediksi keberhasilan calon mahasiswa di semua kegiatan studi. Pengelolaan dan pengolahan data untuk kepentingan seleksi jalur SBMPTN dilakukan LTMPT yang merupakan satu-satunya forum penyelenggara tes perguruan tinggi terstandar di Indonesia.
Materi yang diujikan dalam UTBK 2019 ialah soal Tes Potensi Skolastik (TPS) dan Tes Kemampuan Akademik (TKA). TPS bertujuan mengukur kemampuan kognitif, terdiri atas kemampuan budi sehat umum, pengetahuan kuantitatif, pengetahuan dan pemahaman umum, serta kemampuan memahami bacaan dan menulis.
Sementara TKA mengukur pengetahuan dan pemahaman keilmuan yang diajarkan di sekolah.
Seperti diberitakan sebelumnya, UTBK masuk perguruan tinggi negeri gelombang pertama akan dilaksanakan 13-14 April 2019. Tak kurang dari 698.505 peserta akan mengikuti ujian gelombang pertama dan 597.115 peserta di gelombang kedua UTBK di seluruh Indonesia.
Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Ravik Karsidi mengatakan, jumlah peserta UTBK gelombang pertama ini terbagi atas dua kelompok. Pertama, ujian Sains dan Teknologi (Saintek) sebanyak 374.641 peserta. Sedangkan kelompok kedua ujian Sosial dan Humaniora (Soshum) ialah 323.864 peserta.
sumber: medcom.id
Lebih lanjut, Nasir mengatakan, bahwa sistem UTBK ini sangat baik secara kualitas, mengingat dalam proses pelaksanaannya memakai rujukan dari Eropa dan Amerika. Ia berharap, pelaksanaan UTBK hari ini lancar hingga swsi terakhir di sore hari nanti. "Semoga pelaksanaan UTBK dari aceh hingga Papua lancar dan berjalan baik. Sampai di Papua saya tanyakan berjalan dengan baik, mudah-mudagan tidak ada gangguan hingga sore nanti. Ini langkah yang maju," ujarnya.
Pelaksanaan UTBK Gelombang Pertama dilakukan pada 13, 14, 20, 27, 28 April, dan 4-5 Mei 2019. Sedangkan Gelombang Kedua diadakan pada 11, 12, 18, 25, dan 26 Mei 2019.
Salah satu persyaratan untuk mendaftar Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi (SBMPTN) 2019 ialah wajib mengikuti UTBK. Ujian ini sanggup diikuti oleh siswa lulusan 2017, 2018, dan 2019 dari pendidikan menengah (SMA/MA/SMK) dan sederajat, serta lulusan Paket C tahun 2017, 2018, dan 2019.
UTBK memakai soal-soal ujian yang dirancang sesuai kaidah akademik, di mana tes ini sanggup memprediksi keberhasilan calon mahasiswa di semua kegiatan studi. Pengelolaan dan pengolahan data untuk kepentingan seleksi jalur SBMPTN dilakukan LTMPT yang merupakan satu-satunya forum penyelenggara tes perguruan tinggi terstandar di Indonesia.
Materi yang diujikan dalam UTBK 2019 ialah soal Tes Potensi Skolastik (TPS) dan Tes Kemampuan Akademik (TKA). TPS bertujuan mengukur kemampuan kognitif, terdiri atas kemampuan budi sehat umum, pengetahuan kuantitatif, pengetahuan dan pemahaman umum, serta kemampuan memahami bacaan dan menulis.
Sementara TKA mengukur pengetahuan dan pemahaman keilmuan yang diajarkan di sekolah.
Seperti diberitakan sebelumnya, UTBK masuk perguruan tinggi negeri gelombang pertama akan dilaksanakan 13-14 April 2019. Tak kurang dari 698.505 peserta akan mengikuti ujian gelombang pertama dan 597.115 peserta di gelombang kedua UTBK di seluruh Indonesia.
Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Ravik Karsidi mengatakan, jumlah peserta UTBK gelombang pertama ini terbagi atas dua kelompok. Pertama, ujian Sains dan Teknologi (Saintek) sebanyak 374.641 peserta. Sedangkan kelompok kedua ujian Sosial dan Humaniora (Soshum) ialah 323.864 peserta.
sumber: medcom.id
Belum ada Komentar untuk "Kampus Swasta Mulai Di Lirik Utbk Tahun Depan"
Posting Komentar