Penerapan Sifat Koligatif Pada Kehidupan Sehari-Hari : Bahan Kimia Kelas Xii
PENERAPAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Sifat koligatif terutama penurunan titik beku dan tekanan osmosis memiliki banyak kegunaan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa penerapan penurunan titik beku mampu mempertahankan kehidupan selama warta terkini dingin. Penerapan tekanan osmosis ditemukan di alam, dalam bidang kesehatan, dan dalam ilmu biologi.
A. PENERAPAN PENURUNAN TEKANAN UAP
Laut Mati adalah rujukan dari terjadinya penurunan tekanan uap pelarut oleh zat terlarut yang tidak simpel menguap. Air berkadar garam sangat tinggi ini terletak di daerah gurun yang sangat panas dan kering, serta tidak berafiliasi dengan maritim bebas, sehingga konsentrasi zat terlarutnya semakin tinggi. Pada dikala berenang di maritim mati, kita tidak akan tenggelam lantaran konsentrasi zat terlarutnya yang sangat tinggi. Penerapan prinsip yang sama dengan maritim mati mampu kita temui di beberapa daerah wisata di Indonesia yang berupa kolam apung.
B. PENERAPAN PENURUNAN TITIK BEKU
1. Membuat Campuran Pendingin
Cairan pendingin adalah larutan berair yang memiliki titik beku jauh di bawah 0oC. Cairan pendingin digunakan pada pabrik es, juga digunakan untuk membuat es putar. Cairan pendingin dibuat dengan melarutkan banyak sekali jenis garam ke dalam air.
2. Anti beku pada radiator mobil
Di daerah beriklim dingin, ke dalam air radiator biasanya ditambahkan etilen glikol. Di daerah beriklim dingin, air radiator simpel membeku. Jika keadaan ini dibiarkan, maka radiator kendaraan akan cepat rusak. Dengan penambahan etilen glikol dalam air radiator kan titik beku air dalam radiator menurun, dengan kata lain air tidak simpel membeku.
3. Antibeku dalam Tubuh Hewan
Hewan-hewan yang tinggal di daerah beriklim dingin, mirip beruang kutub, memanfaatkan prinsip sifat koligatif larutan penurunan titik beku untuk bertahan hidup. Darah ikan-ikan maritim mengandung zat-zat antibeku yang mempu menurunkan titik beku air hingga 0,8oC. Dengan demikian, ikan maritim mampu bertahan di warta terkini dingin yang suhunya mencapai 1,9oC lantaran zat antibeku yang dikandungnya mampu mencegah pembentukan kristal es dalam jaringan dan selnya. Hewan-hewan lain yang tubuhnya mengandung zat antibeku antara lain serangga , ampibi, dan nematoda.
4. Antibeku untuk Mencairkan Salju
Di daerah yang memiliki warta terkini salju, setiap hujan salju terjadi, jalanan dipenuhi es salju. Hal ini tentu saja membuat kendaraan sulit untuk melaju. Untuk mengatasinya, jalanan bersalju tersebut ditaburi campuran garam NaCl dan CaCl2. Penaburan garam tersebut mampu mencairkan salju. Semakin banyak garam yang ditaburkan, akan semakin banyak pula salju yang mencair.
5. Menentukan Massa Molekul Relatif (Mr)
Pengukuran sifat koligatif larutan mampu digunakan untuk menentukan massa molekul relatif zat terlarut. Hal itu mampu dilakukan lantaran sifat koligatif bergantung pada konsentrasi zat terlarut.
C. PENERAPAN TEKANAN OSMOSIS
1. Mengontrol Bentuk Sel
Larutan-larutan yang memiliki tekanan osmosis yang sama disebut isotonik. Larutan-larutan yang memiliki tekanan osmosis lebih rendah daripada larutan lain disebut hipotonik. Sementara itu, larutan-larutan yang memiliki tekanan osmosis lebih tinggi daripada larutan lain disebut hipertonik.
Contoh larutan isotonik adalah cairan infus yang dimasukkan ke dalam darah. Cairan infus harus isotonik dengan cairan intrasel supaya tidak terjadi osmosis, baik ke dalam ataupun ke luar sel darah. Dengan demikian, sel-sel darah tidak mengalami kerusakan.
2. Mesin Cuci Darah
Pasien penderita gagal ginjal harus menjalani terapi cuci darah. Terapi menggunakan metode dialisis, yaitu proses perpindahan molekul kecil-kecil mirip urea melalui membran semipermeabel dan masuk ke cairan lain, kemudian dibuang. Membran tak mampu ditembus oleh molekul besar mirip protein sehingga akan tetap berada di dalam darah.
3. Pengawetan Makanan
Sebelum teknik pendinginan untuk mengawetkan masakan ditemukan, garam dapur digunakan untuk mengawetkan makanan. Garam mampu membunuh mikroba penyebab masakan bau yang berada di permukaan makanan.
4. Membasmi Lintah
Garam dapur mampu membasmi binatang lunak, mirip lintah. Hal ini lantaran garam yang ditaburkan pada permukaan tubuh lintah dapat menyerap air yang ada dalam tubuh sehingga lintah akan kekurangan air dalam tubuhnya.
5. Penyerapan Air oleh Akar Tanaman
Tanaman membutuhkan air dari dalam tanah. Air tersebut diserap oleh flora melalui akar. Tanaman mengandung zat-zat terlarut sehingga konsentrasinya lebih tinggi daripada air di sekitar flora sehingga air dalam tanah mampu diserap oleh tanaman.
6. Desalinasi Air Laut Melalui Osmosis Balik
Osmosis balik adalah absorpsi pelarut dari larutan ke pelarut, atau dari larutan yang lebih pekat ke larutan yang lebih encer. Osmosis balik terjadi bila kepada larutan diberikan tekanan yang lebih besar dari tekanan osmotiknya.
Osmosis balik digunakan untuk membuat air murni dari air laut. Dengan memberi tekanan pada permukaan air maritim yang lebih besar daripada tekanan osmotiknya, air dipaksa untuk merembes dari air asin ke dalam air murni melalui selaput yang permeabel untuk air tetapi tidak untuk ion-ion dalam air laut. Tanpa tekanan yang cukup besar, air secara spontan akan merembes dari air murni ke dalam air asin. Penggunaan lain dari osmosis balik yaitu untuk memisahkan zat-zat beracun dalam air limbah sebelum dilepas ke lingkungan bebas.
Materi sifat koligatif lainnya dapat dibaca pada tautan di bawah ini :
1. Kemolalan dan Fraksi Mol di Sifat Koligatif Larutan : Kemolalan dan Fraksi Mol
2. Kenaikan Titik Didih dan Penurunan Titik Beku Larutan di SINI
3. Penurunan Tekanan Uap Larutan di SINI
4. Tekanan Osmosis di SINI
5. Sifat Koligatif Larutan Elektrolit di SINI
Belum ada Komentar untuk "Penerapan Sifat Koligatif Pada Kehidupan Sehari-Hari : Bahan Kimia Kelas Xii"
Posting Komentar