Perbandingan Serta Kelebihan Dan Kekurangan Ptn, Pts, Dan Ptk

Bulan Juni ini biasanya dimanfaatkan Perguruan Tinggi Negeri maupun Perguruan Tinggi Swasta untuk berlomba-lomba menggaet mahasiswa baru. Perguruan Tinggi Negeri misalnya, menjaring mahasiswa gres memakai jalur SNMPTN tulis atau undangan, dan seleksi mandiri. Begitu pula Perguruan Tinggi Swasta yang tak mau ketinggalan melaksanakan hal serupa.  Dengan segala kelebihan dan kekurangan Perguruan Tinggi Negeri maupun PTS, ada jenis perguruan tinggi lain yang tolong-menolong layak untuk menjadi alternatif pilihan melanjutkan pendidikan. Perguruan tinggi itu yaitu Perguruan Tinggi Kedinasan (PTK). Berikut beberapa alasan PTK bisa dibilang layak untuk menjadi alternatif dalam pemilihan kampus barumu. Biaya nol rupiah alias gratis. Meskipun tidak semua, kebanyakan PTK top di negeri ini tidak memungut biaya kuliah. Misalnya, Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) dan Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS). Di tengah biaya pendidikan tinggi yang makin melambung dan makin tidak terjangkau sebagian besar anak negeri, PTK menyediakan kesempatan seluas-luasnya bagi siapa pun untuk bisa sukses mengejar harapan tanpa harus memerhatikan berapa rupiah yang akan mereka keluarkan nantinya. Makara simpelnya, negara menanggung biaya pendidikan mahasiswa PTK. Karena pada dasarnya, masing-masing PTK sudah diberikan anggaran oleh instansi induknya masing-masing untuk menyelenggarakan pendidikan calon pegawai mereka yaitu mahasiswa itu sendiri dan menyiapkan mereka untuk bekerja di instansi yang bersangkutan. Bandingkan dengan Perguruan Tinggi Negeri dan PTS, yang tentunya membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk sanggup lulus. Belum masuk saja, biasanya sudah dibebankan biaya ini-itu sampai jutaan rupiah. Bagi yang bisa secara finansial, mungkin fine-fine sajalah. Lantas bagaimana dengan yang kurang mampu? PTK solusinya. Adapun kelebihan dan kekuranga masing-masing antara lain sebagai berikut

1. Perguruan Tinggi Kedinasan PTK

Kelebihan
  • Ada jaminan kerja dengan institusi tertentu. Sudah bukan barang baru, jikalau masing-masing PTK menjalin kerjasama dengan suatu instansi tertentu sehingga memastikan mahasiswanya jikalau lulus nanti akan ditempatkan di instansi yang bersangkutan. Misalnya, STAN akan menyalurkan mahasiswa yang telah lulus ke Kementerian Keuangan. Hal ini tentu menjadi sebuah jaminan bahwa mahasiswa PTK tidak perlu mencari pekerjaan. Apalagi lulusan dari PTK ketika sudah dilantik jadi PNS biasanya tidak mulai dari golongan yang paling bawah atau pribadi naik ke golongan tertentu dalam sistem golongan PNS. Misalnya mahasiswa STIS akan pribadi naik ke golongan 3A begitu mereka dilantik menjadi pegawai. Di tengah angka pengangguran di Indonesia yang cukup tinggi dan kebanyakan yang menganggur itu justru yaitu lulusan perguruan tinggi, lagi-lagi PTK sekian langkah lebih menguntungkan ketimbang Perguruan Tinggi Negeri atau PTS. Ironis memang, justru lulusan dari Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Swasta yang tentunya punya skill dan kemampuan yang lebih mumpuni malah sebagian di antaranya gagal terserap menjadi angkatan kerja. Namun, hal itu tidak berlaku bagi mahasiswa lulusan PTK. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, adanya jaminan kerja membuat mereka tidak perlu resah untuk mencari pekerjaan. Jadi, PTK itu perguruan tinggi yang anti-nganggur.
  • Sebagian PTK menyediakan sumbangan ikatan diknas. Sebenarnya ini merupakan nilai tambah PTK sebagai perguruan tinggi jikalau dibandingkan dengan Perguruan Tinggi Negeri dan PTS. Meskipun tidak semuanya mengatakan sumbangan bagi mahasiswanya, namun tetap saja ini merupakan pecahan yang menarik untuk dikupas. Terlebih karena yaitu jarang-jarang ada perguruan tinggi yang “membayar” mahasiswanya. Hal ini bisa menjadi angin segar karena yaitu dengan biaya pendidikan PTK yang free ditambah sumbangan ikatan dinas membuat beban finansial orangtua tentu akan jauh berkurang. Tentunya bila dibandingkan dengan Perguruan Tinggi Negeri dan PTS, dari segi finansial PTK jauh lebih menguntungkan. Jika di Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Swasta mahasiswanya mesti membayar sejumlah uang kuliah dan segala tetek-bengeknya yang jumlahnya tidak sedikit, di PTK justru mahasiswa mendapatkan “bayaran” setiap bulannya. Bagi mahasiswa yang kurang bisa secara ekonomi, sudah semestinya PTK ada di top list perguruan tinggi favorit. Istilahnya “Kita kuliah saja sudah pusing, masa juga harus pusing mikir bagaimana cara bayarnya”. Tapi dengan segala kelebihan yang dimiliki PTK, tentunya tersimpan ekspektasi yang besar dari instansi/lembaga induknya untuk sanggup membuat calon pegawai yaitu mahasiswa itu sendiri yang sanggup berkontribusi besar bagi negara. Jadi, mahasiswa harus bisa memenuhi ekspektasi untuk menjadi pegawai yang sesuai harapan. Selain itu tidak dimungkiri, lolos dalam seleksi PTK itu jauh lebih sulit jikalau dibandingkan dengan SNMPTN atau seleksi berdikari tiap-tiap Perguruan Tinggi Negeri dan PTS. Karenanya, dengan segala kelebihan PTK dibandingkan Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Swasta sudah selayaknya PTK menjadi favorit calon mahasiswa gres atau siswa-siswi SMA. Tapi tolong-menolong tidak penting apakah itu PTK, Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi Swasta kawasan kita menempuh pendidikan nantinya, yang penting kita bisa memaksimalkan kesempatan yang ada, terus belajar, berdoa dan bertawakal. Karena pada dasarnya, banyak jalan menuju Roma, dan karena yaitu harapan kita sama, INDONESIA SEJAHTERA!
  • Kuliah yang Terjadwal. Para taruna Ikatan Dinas ini memang mempunyai program kuliah yang berkala menyerupai dikala SMA. Hal ini membuat waktu 'main-main' kalian jadi lebih singkat. Liburnya cuma dikala weekend aja.
  • Sistem asrama. Memang tidak semua PTK menyediakan asrama bagi para tarunanya, namun untuk beberapa PTK yang menyediakan asrama mungkin mempunyai beberapa hukum - hukum lain yang harus ditaati. Bagi mereka yang pernah mencicipi suasana asrama, niscaya tau dong gimana di dalemnya. Yes, singkatnya ruang gerak kita niscaya terbatas banget. Apalagi buat kalian para anak gaul yang doyan hangout tiap malem, duh jangan harap bisa hangout tiap malem lagi deh.
  • Ada beberapa PTK dituntut dengan syarat-syarat tertentu dan hal tersebut sanggup dirasakan berat untuk mahasiswa (semi militer atau militer itu sendiri, bagi yang kurang menyukai kehidupan militer)
  • Sedikit berita perihal PTK dan rendahnya pemahaman perihal sistem pendidikan PTK
  • Jadwal ujian beberapa program masuk PTK yang berbeda dengan Perguruan Tinggi Negeri dan PTS
  • Ujian masuk yang memilki beberapa tahap dan bahan yang berbeda dengan yang di pelajari di SLTA.
  • Banyaknya peserta yang mendaftar (ketatnya persaingan)
  • Ada beberapa PTK yang memilki perilaku bahwa bau kencur harus lebih menghormati seniornya, sehingga menjadikan perilaku senior sanggup bersikap seenaknya dan menimbukan kekerasan
  • Jurusan yang disediakan terbatas
  • Aturan kuliah sangat ketat
  • Apabila sudah mendapatkan kerja, sudah di tentukan tempatnya atau tidak bisa menentukan wilayah kerja.

2. Perguruan Tinggi Negeri (PTN)

  • Banyak Pilihan. Seperti yang sudah diketahui, bahwa di Indonesia sendiri mempunyai banyak Perguruan Tinggi Negeri yang bisa kalian pilih. Mulai dari yang biasa aja sampai yang menjadi "Primadona" oleh hampir sebagian masyarakat Indonesia. Mau yang di kawasan sendiri atau bahkan yang harus menyeberang pulau pun siap menampung kalian!
  • Lintas Jurusan. Bagi kalian yang hendak melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi Negeri, kalian tentunya mempunyai banyak pilihan jurusan yang bisa kalian ambil. Berbagai jurusan yang tentunya sesuai dengan minat serta talenta kalian. Tentunya kalian juga bisa mengambil program studi yang tolong-menolong tidak sesuai atau menyimpang dari jurusan kalian sewaktu SMA. Misalnya dikala duduk di kursi Sekolah Menengan Atas kalian mengambil jurusan IPA, namun dikala kuliah kalian juga bisa mengambil jurusan yang dominan IPS, menyerupai Akuntansi atau bahkan Hubungan Internasional.
  • No Uniform. Yash! Siapa yang waktu masih Sekolah Menengan Atas pengen cepet - cepet kuliah supaya ga pake seragam lagi? Yang pengen sekolah tapi pake baju manis - manis supaya stylish? Hahaha 
  • Nah, di kursi perguruan tinggi, memang tidak ada hukum untuk mengenakan seragam tertentu menyerupai dikala kita bersekolah di tingkat sekolah dasar sampai menengah atas. Inilah yang menjadikan para siswa Sekolah Menengan Atas ingin buru - buru masuk perguruan tinggi. Tak jarang, dikala ngampus juga dijadikan ajang pamer fashion bagi sebagian mahasiswa.
  • Kuliah - Libur - Kuliah - Libur. Hari ini kuliah, besok libur. Besoknya kuliah, besoknya libur lagi. Meskipun tidak sepenuhnya menyerupai ini, namun sekolahnya mahasiswa memang tidak terjadwal. Tidak menyerupai dikala Sekolah Menengan Atas yang selalu berkala dan sempurna waktu, justru pembelajaran di perguruan tinggi ini lebih fleksible. Bukan berarti tidak terjadwal, namun jadwalnya yang simpel berubah tergantung dosen. dan beberapa kelebihan lainnya antara lain
  • Nama Perguruan Tinggi Negeri sangat bergengsi, orang yang masuk Perguruan Tinggi Negeri akan dianggap cerdas. 
  • PTN memilki kelengkapan akadeamik yang bagus
  • Mudah mendapatkan beasiswa
  • Biaya yang rata-rata lebih murah dibandingkan PTS
  • Fasilitas terjamin keren ada standar tersendiri dari pemerintah
  • Memilki staf pengajar yang berkualitas
Kekurangan
  • Harus Cari Kerja. Meskipun dikala ini banyak lulusan Perguruan Tinggi Negeri yang pribadi mendapatkan pekerjaan, namun tak sanggup dipungkiri bahwa masih banyak lulusan perguruan tinggi yang harus mencari pekerjaan sehabis mendapatkan gelar Sarjana. Belum lagi dikala ini di Indonesia lapangan pekerjaan lebih sedikit dibanding para pencari kerja, yang menjadikan maraknya Sarjana yang masih menganggur.
  • Biaya Kuliah yang "Lumayan". Ini merupakan salah satu alasan banyak dari mereka yang enggan melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi. Biaya yang tidak mengecewakan banyak yang harus dikeluarkan demi menggenggam gelar sarjana. Belum lagi bagi kalian yang ingin mengambil jurusan - jurusan 'elit', pastinya harus lebih banyak mengeluarkan budget.
  • Budak Fashion. Terutama bagi para cewek nih! Seperti yang diketahui bahwa dikala kuliah tidak ada peraturan yang mengikat mengenai seragam atau pakaian yang dipakai dikala kuliah. Hal ini juga menjadikan adanya keinginan untuk selalu mengikuti demam berita fashion yang ada. Bagimana tidak, dikala kalian kuliah, tentunya pada hari berikutnya enggan memakai baju yang sama dengan kemarin bukan? Belum lagi dikala temen - temen memakai tas branded yang lagi hitz. Mending kalau udah bisa beli sendiri. Nah ini? Duh.
  • Kesenjangan Sosial. Ini merupakan hal yang niscaya ditemui di seluruh kehidupan kampus. Yap! Kesenjangan ini tentunya akan muncul karena yaitu tidak semua mahasiswa yang berkuliah di suatu kawasan mempunyai status serta latarbelakang sosial yang sama. Bagi para mahasiswa tingkat menengah keatas, mungkin akan mempunyai komplotannya sendiri dengan gaya mereka sendiri. Sedangkan bagi mereka yang kuliah dengan biaya pas-pasan, belum lagi bagi mereka yang hanyak mengandalkan beasiswa? Akan menjadi kaum terbawah yang sulit menggapai pergaulan para kelas atas. Meskipun tidak semuanya, ya.


3. Perguruan Tinggi Swasta (PTS)
Kelebihan 
  • Masuk Perguruan Tinggi Swasta lebih simpel dibandingakan masuk PTN
  • Kegiatan akademik yang tidak begitu ketat (relax), sehingga mahasiswa sanggup mengatur waktunya dengan baik
  • Terkadang ada yang biaya lebih murah dari Perguruan Tinggi Negeri (tidak semua PTS)
  • Ada Perguruan Tinggi Swasta yang mempunyai kampus cabang, sehingga mempermudah dalam akses.
Kekurangan :
  • Beberapa biaya di Perguruan Tinggi Swasta relatif lebih mahal (terutama yang sudah memilki nama baik dan memiiki kemudahan lengkap)
  • Fasilitas yang ada dikampus harus kita observasi terlebih dahulu, seperti: gedung, lab, perpustakaan, kelas dan lain-lain
  • Peluang beasiswa relatif kecil atau tidak sebanyak PTN
  • Kelengkapan akademik yang kurang


Sumber:
www.kaskus.co.id
http://sakurasen.blogspot.com
news.okezone.com

Belum ada Komentar untuk "Perbandingan Serta Kelebihan Dan Kekurangan Ptn, Pts, Dan Ptk"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel