: Perjuanganku Menembus Kampus


6 januari 2019, sedikit bekelibat sebilah ingatan di ruang kamar yang jendelanya terbuka setengah. beruntung malam ini awan enggan berkumpul membentuk hujan, hingga saya bebas menggambarkan sebuah mimpi yang telah ku gapai 4 tahun lalu. Sidang skripsi tinggal menunggu minggu, tapi saya tetap galau dan masih belum percaya telah menapaki dingklik kuliahan selama itu hingga saya tuliskan sebuah kisah berliku yang telah terlewati. sambil mengingat-ingat ternyata saya sudah melangkah jauh, tapi tidak terasa, dan bakti sebagai mahasiswa rasanya belum tertunaikan seluruhnya. hingga kesudahannya saya buatkan grub (Pejuang SBMPTN) semoga orang-orang biasa sepertiku sanggup menikmati indahnya dunia mahasiswa. jikalau ingat 4 tahun kemudian saya hanyalah seorang siswa cupu dan kuper, tapi engga pake kacamata juga kayak di sinetron hehe, waktu itu saya belum tau  dan belum memilih langkah selanjutnya sehabis Ujian Nasional selesai, wajarlah Sekolah Menengan Atas ku di pedalaman desa yang tertinggal. rata-rata sehabis Sekolah Menengan Atas pemuda desaku eksklusif terjun kedunia pertanian dan per pelancongan (TK dan TKW).

Singkat kisah sehabis selesainya Ujian Nasional, Sebulan kemudian SNMPTN di umumkan, kesudahannya sungguh pilu, saya dan temanku gagal, sebut saja beliau amcoy, sobat seperjuangan yang selalu ada dikala susah dan sedih. Gagal SNMPTN, hal inilah yang menciptakan kami semakin melecut tekad untuk mengikuti SBMPTN. kami mendaftar bimbel khusus SBMPTN di salah satu kota provinsi. Tempatnya tidak mengecewakan jauh, melewati 2 kabupaten dari desaku. mendaftar inipun saya harus mengumpulkan uang dengan usaha sendiri, jadi makelar HP, buka jasa instal laptop dan perbaikan siaran TV yang burek (Jawa). tidak hanya itu saja aneka macam pekerjaan kami lakukan asalkan uang itu halal dan bisa mencukupi kebutuhan hidup selama bimbel nanti.

Kami berdua nekad mendaftar bimbel kesana tanpa tau harus menginap di mana. sehabis mendapat restu dari kedua orang kedaluwarsa tanah saya start dari rumah amcoy, sebelum berangkat menyempatkan diri pergi ke langgar (mushola) pojok rumah dan berdoa semoga perjalanan ini di mudahkan. sore itu di hari senin berangkatlah kami dari desa menuju kota dengan  boncengan sepeda motor butut dengan nekad berpetualang kekota. ini pertamakalinya kami pergi ke kota besar. perjalanan ini tek semulus aspalnya, beberapa kali terhambat final si jeki (motor butut tadi) rewel, yang pecah ban di tengah jalan lah, ganti kampas rem, sen mati, hampir ketilang polisi dan yang paling parah yaitu kehujanan di jalan dan kami lupa membawa mantel, terpaksa tiap 30 menit neduh di rumah-rumah pinggir jalan

aku bujang desa yang ingin menggapai impian, tekadku sudah bulat, sehabis hingga kota sehabis sholat isya di masjid agung kira-kira pukul 20.00, kami berusaha menemukan tempat kos atau sejenisnya untuk dua bulan kedepan. Dua jam muter-muter gang dan perumahan hingga larut malam tidak ketemu juga, hingga memaksa kami kembali ke masjid agung lagi. Baru sejenak rebahan kami tidak bisa tidur di masjid alasannya masjid akan di kunci demi keamanan, apa boleh buat kami tiduran saja di taman masjid samping si jeki yang nangkring di halaman masjid yang luas beralas jaket di temani air mancur warna warni alun-alun kota. alasannya adalah yaitu letaknya yang berdempetan dengan masjid agung ini.  

Sambil memandangi bintang berkelip sinar kami tuliskan mimpi-mimpi kami dengan jari menunjuk langit, sekian usang menunjuki bintang lenganku terasa pegal. ketika kami hendak memejamkan mata HP jadul Amcoy berdering, ternyata telfon dari saudaranya yang bertempat tinggal di sekitar kota ini bersahabat taman tempat kami berbaring. kami di suruhnya untuk menginap di sana, bah durian jatuh rasanya, tanpa berfikir panjang eksklusif ku gas kendaraan menuju alamat yang di berikan

sesampainya di rumah itu kami di sambut hangat, di beri kamar dan izin tinggal selama  mengikuti bimbingan berguru (BIMBEL) di kota ini. alasannya rumahnya yang besar dan megah, kami di beri kamar lantai dua, pas sebelah tangga utama. dari kamar ini lah kami rajut semangat untuk mengejar mimpi mimpi yang hampir sirna.

hari demi hari saya lalui dengan berguru dan belajar, rasanya hampir tiada jam tanpa buku, ku asah terus kemampuan dengan mengerjakan soal-soal SBMPTN tahun lalu. juga les pelengkap dengan guru bimbelku yang mana dengan nrimo tanpa mau di bayar mengizinkan kami berguru di rumahnya di luar jam BIMBEL. kami dengan pengurus BIMBEL itu sudah menyerupai keluarga, sangat bersahabat seakan sudah kenal bertahun tahun lamanya. sholat, makan, nonton piala dunia kami selalu bersama-sama. asiklah pokoknya, itung-itung menghilangkan kejenuhan.

1 bulan saya bersama amcoy tinggal di rumah suadaranya, alasannya waktu sudah semakin mepet kami khusus kan waktu 24 jam untuk terus belajar, hingga pada kesudahannya kami menetapkan untuk pindah ke tempat BIMBEL supaya lebih intensif, kami tinggal di sana, oleh pimpinannya di beri kamar berukuran kosan, serta kemudahan yang menunjang plus free wifi untuk memperluas berguru kami. jam 3 pagi kami bangun, tahajud kemudian belajar, tidur sebentar abis subuhan berguru lagi, acara kami sangat padat. jam 6.00 - 12.00 berguru di bimbel, 13.00-16.00 berguru di rumah guru kami tadi. pulang habis maghrib, rehat sejenak, ishoma abis isya latihan soal hingga jam 10.00. jam 10.00 nonton film, semoga gak setres hehe

SBMPTN H-3. kami benar benar merasa sudah sangat siap, kemudian saya daftar dan mendapat jatah tes di sentra kota yang jauhnya melewati 3 kabupaten dari tempat tinggal ketika ini. permasalahan tidak berhenti disini, di sentra kota ini kami tidak tau harus tinggal dimana, jikalau mengandalkan masjid, kami takut di usir lagi. kesudahannya kami kontak ke grub kelas tapi tidak ada yg bisa membantu.

H-2 Do'a semakin kencang hingga betah berlama-lama di ruang ibadah. alhamdulillah pertolongan tiba tanpa di undang, salah seorang sobat telfon ngajak untuk tinggal di rumah saudaranya yang bersahabat dengan tempat TES SBMPTN nanti. "ok gasak" kata si amcoy. sore itu kami izin dengan keluarga, sahabat serta guru-guru BIMBEL untuk berangkat ke Jantung kota. seumur hidup saya gres kali ini ke sentra kota provinsi, jadi saya tidak tau sama sekali jalan kesana, untung tidak usang kemudian yugi sobat Sekolah Menengan Atas yang tadi mengajak tinggal di rumah saudaranya mengirim alamat lengkapnya. jadi kami eksklusif menuju ke alamat itu. Sampai sana sekitar jam 10 malam, seharusnya jam 8 sudah hingga sih berhubung kami kesasar sasar, jadi waktu tempuh agak sedikit panjang.

H-1 SBMPTN saya cek lokasi terlebih dahulu supaya nantipas hari H tidak galau dan terlambat, saya mendapat lokasi yang berbeda dengan amcoy dan yugi, amcoy test di Sekolah Menengah Pertama N 2, saya di Kamus A2L yang tempatnya entah barantah, dan yugi mendapat nasib mujur, tes di kampus tempatku menimba ilmu sekarang. pagi kami berangkat untuk cek tempat masing-masing, yah alasannya anak desa yang gak tau hukum jalan kota sampe dua kali kami ketilang polisi final nerobos lampu merah dan melanggar rambu-rambu jalan. singkat kisah sehabis menemukan semua tempat TES kami pulang ke rumah saudara yugi lagi, itupun hampir maghrib hingga rumah alasannya nyasar hingga perbatasan kota, sialnya lagi baju kami lembap kuup final di terpa air hujan dam Di malam hari saya dan amcoy malah masuk angin gara-gara kehujanan sepulang cek lokasi tadi. kami hanya bisa berdo'a semoga besok di beri kesembuhan. sehabis isya kami turuti saran dari yugi untuk minum sprit di campur susu semoga lekas mendingan dan eksklusif tidur alasannya sudah tidak besar lengan berkuasa lagi menyangga badan.

Hari H SBMPTN di mulai, pagi itu sekitar jam 05.00 dini hari kami berangkat menuju tempat tes masing-masing. kami berangkat pagi buta semoga tidak kejebak macet. dengan tubuh yang masih sepenuhnya kurang sehat, kami paksa untuk terus memacu kendaraan menerpa dinginya angin pagi yang menusuk hingga tembus ke tulang, masuk nalar kota ini yaitu tempat perbukitan. sekitar jam 07.00 sampailah saya di persimpangan KFC, dari sana saya lupa jalan menuju kampus A2L tempat test ku, mulai panik lah saya dan bertanya pada ibu penjual kelontong pinggir jalan, ia menjawab tak tau, tanya lagi ke tukang ojek yang lagi mangkal, dan bapak-bapak joging mereka juga tak tau. seketika saya lemas dan pasrah, "ya alloh saya yakin akan kuasamu dan usahaku dengan kejujuran akan mendapat jawaban yang setimpal", saya terus pacu kendaraan masuk ke gang gang perumahan, tembus belakang pabrik tahu yang baunya nyengat banget, luruuus tembuslah rel kereta, sialnya ada kereta yang lagi lewat jadi saya harus nuggu, dengan tergesa-gesa hujan mulai menggenangi pipi saya pacu terus kendaraanku menembus jalan jalan yang tidak pernah saya lalui sebelumnya.

bensin kendaraan hampir habis, saya lupa mengisi bensin. kemudian saya berhenti di depan masjid dan memasrahkan semua kepadaNya, kali ini harapanku benar-benar terasa sudah hampir pupus. sehabis saya cukup istirahat, saya naiki lagi motor dan keluar dari gang masjid untuk menuju pulang ke tempat saudara yugi dengan rasa putus asa, gres keluar dari gerbang dan melewati pertigaan masjid betapa terkejutnya aku, ternyata di pojok kanan seberang jalan yaitu kampus A2L yang saya cari-cari dan betapa linglung saya masjid yang saya singgahi ini ternyata masjid kampusnya, wah berasa menyerupai mimpi rasanya. dengan tidak percaya sambil gembira saya eksklusif ke kampus itu sambil harap-harap cemas sudah terlambat.  alhamdulillah sehabis saya masuk kampus acara SBMPTN di mulai jam 9, masih tersisa waktu 15 menit lagi dan masih ada waktu untuk merajut asa.

ketika ujian saya sangat terkejut, alasannya soal SBMPTN lebih sulit dari UN, mengingat usaha yg saya lalui sedemikian rupa, saya kuatkan diri dan yakin bisa mengerjakan soal-soal ini. beberapa jam kemudian ujian selesai dan saya pulang ke rumah suadara yugi, hingga di sana amcoy dan yugi udah nunggu. haaa lega rasanya sudah melewati semua ini. alasannya kami sangat lelah fikiran terporsir seharian terpaksa menginap lagi di sini. dan esok pagi gres bisa pulang ke desa.

Sepulangnya di desa gres sehari di rumah, amcoy telfon mengajak untuk mengikuti SIMAK UI, yaitu seleksi masuk UI dengan jalur di luar SBMPTN, ok lah tanpa membuang waktu saya eksklusif samperin beliau di rumahnya, kami diskusi panjang mengenai SIMAK ini, kemudian daftar lah kami. dalam peraturannya SIMAK tidak di adakan di luar JABODETABEK, itu artinya ketika ingin mengikutinya kami harus berpetualang lagi keluar provinsi abhakn pulau, yap benar saja waktu di umumkan, kami mendapat tempat di serang yang ada di pulau jawa, seberang pulau sumatera tempat kami tinggal. kami belum pernah kesana sebelumnya, untung kami berada dalam satu tempat yaitu Sekolah Menengan Atas 2 serang. jadi bisa mengembara bersama lagi.

awalnya saya tidak mendapat izin dari orang kedaluwarsa tanah alasannya belum pernah pergi jauh, tapi saya orangnya ngeyel dan giat sekali punya niat harus berangkat, alhamdulillah berhari-hari meyakinkan orang kedaluwarsa tanah saya mendapat izin juga. selepas sholat jum'at kami berangkat dengan di temani google MAP, jumat sore kami tiba di pelabuhan bakauheni lampung menuju merak. sungguh ini petualangan pertamaku di luar kota. hanya berbekal tekad dan do'a saja kami berangkat. di sepanjang perjalanan kami menikmati perjalanan dengan berfoto-foto di atas kapal. yaah biasa bujang kampung hehe. sekitar jam 9 malam kami tiba dermaga merak, tapi sial kami tidak sanggup bis eksklusif ke serang, kesudahannya kami mengunggu hingga jam 12 malam, ketika masih nyeruput kopi untung ada BIS yang macet dan gres selesai di perbaiki pas banget arahnya menuju serang, kemudian kami naik BIS itu menuju kesana, ketika dalam bis kami menyerupai emak-emak banyak omong yang berkali-kali mengingatkan kernet jikalau kami turun di depan Sekolah Menengan Atas 2 serang alasannya takut terewat dan terbawa hingga ke jakarta, sang kernat iya iya aja. sekitar jam 02.00 WIB pagi kami tiba di serang, tapi bukanya di tempat yang ingin kami tuju malah di turunin di terminal PAKUPATAN serang. "walah nengdi iki" kata amcoy, "ora eroh saya juga" sahutku, kemudian kami tanya pada tukang ojek yg lagi berebut penumpang di samping bis, ia menjelaskan alamat yg kami tuju, ternyata harus menempuh lebih dari satu jam untuk kesana. yasudah kesudahannya kami naik ojek mereka. eh kami kesini juga dengan uang sendiri yak, hasil jualan bebrapa barang eksklusif dan penggadaian barang kesayangan.

sekitar jam 03.30 pagi hingga di Sekolah Menengan Atas 2 serang, rasa ngantuk masih nempel besar lengan berkuasa alasannya semalaman tidak tidur. kesudahannya kami minta izin sama pak satpam penjaga sekolah untuk istirahat di masjid sekolah. sehabis subuh kami eksklusif pergi mencari penginapan atau kosan untuk dua hari kedepan, sayang kami tidak menemukannya. ada satu kosan kosong tapi harus menginap minimal satu bulan dan tidak sanggup di nego lagi, tentu itu mustahil  bagi kami untuk berkata iya. seketika galau mau kemana lagi, hampir satu RT/RW kami keliling cari kosan kayak sales ngider obat. Kali ini tidak ada saudara dan kerabat yang sanggup di hubungi menyerupai di kota waktu SBMPTN, menyerupai di negeri gila lah rasanya. kesudahannya saya mencari rumah RT sekitar, hampir setengah hari ketemu juga. saya meminta izin tinggal di rumah kosong yg tak terpakai atau surau sekitar untuk dua hari kedepan. tapi pak RT tidak mengizinkan, yah kami sadar kami ini orang asing, takutnya kalo ada apa-apa pak RT nggk yummy sama warga.

"tek tek tek" lewat tukang mie yang suka keliling perumahan, di panggilah tukang mie itu sama pak RT. Sedikit diskusi, kami di suruh tinggal di rumahnya (tukagn mie tek tek tadi) jikalau mas baca tulisan ini kami sampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya atas kebaikan mas sekeluarga, semoga mas sekeluarga di lancarkan rizkinya dan tetap dalam lindunganNya. amin. maaf kami tidak bisa membalas kebaikan mas alasannya jarak kita, hatur nuhun. 

lanjut cerita, kami mengangguk saja ikut saran pak RT untuk tinggal di rumah mas mie tek tek. selepas duhur kami istirahat di rumah itu, walau kelihatanya sederhana tapi ia orang yang ramah. kami di kasih masakan dan kamar tidur yang cukup. Dua hari berlalu dan hari ini yaitu acara test, di luar dugaan ternyata soal SIMAK lebih sulit dari soal SBMPTN. alamak matilah saya yang tidak ada waktu persiapan menghadapinya. yasudahlah saya pasrah semua pada yang kuasa.

Setelah test simak selesai saya dan amcoy izin pulang sama pak tukang mie, bekerjsama sebelum pulang kami ingin jalan-jalan ke jakarta, sekalian refresing lah, tapi saya sudah di tunggu USM STAN, jadi kami bergegas pulang. kami pulang menuju terminal pakupatan, ketika hendak pulang hampir saja kami salah BIS, bis yang kami tumpangi menuju kampung rambutan sedang arah tujuan kami menuju bakauheni, tentu berlawanan arah. kemudian kami turun dari bis itu dan harus menunggu bis yang baru, sambil di temani hujan deras dan rasa lapar kami langkahkan kaki menuju kantin sekitar membeli pop mie. lagi asik nyeruput BIS yang kami tunggu datang. mie panas kami gasak hingga habis, lecet rasanya lidahku.

setelah sekian panjang perjalanan di serang hingga juga saya di desa, tapi usaha tak berhenti disini, USM STAN sedang mengunggu. jadi mumpung masih ada waktu luang beberapa hari saya berguru keras menyerupai di BIMBELAN dulu, saya tidak mau waktuku terbuang sia-sia, saya takut kecewa kedepannya. ya saya harus terus belajar, belajar, dan berguru selama dalam perang ini.

waktu itu selang 3 hari saya di rumah, pengumumaan SBMPTN pun tiba. saya di telfon sama amcoy lagi, katanya suruh ke rumah yuda, ayahnya guru Biologi di Sekolah Menengan Atas ku. baiklah siang hari saya eksklusif kesana, hingga di rumah pak bibit (bapaknya yuda) sudah berkumpul sekitar 7 orang, yap mereka geng ku sehari-hari di kelas. amcoy, yuda, wahyu, yugi, kumaidi, dan andrianto kriting. kami cek pengumuman sekitar pukul 18.00. hati ku berdebar gak karuan, kami yang awalnya ketawa-ketawa, becanda saling usil seketika termenung semua menyerupai menjelang tamat dunia. rasa gugup hingga menciptakan ku susah menelan ludah sediri. waktu pengumuman tinggal 5 menit lagi, lebih dari gugup, merinding semua bulu kuduk ku.

waktu menunjukan sempurna jam 18.00. berkumpulah kami ber 8 bersama pak bibit. kami buka situs sbmptn dan klik pengumuman. sebelum cek pengumuman, kami baiklah untuk menutup wajah dengan kain dan di pakaikan helm pada masing-masing bujang, supaya tambah nggreget hehe. pertama cek kumaidi, kami geser kursor ke bawah dan jeng jeng berwarna hijau. wau luar biasa beliau di terima di Universitas Padjajaran (UNPAD), kami pukuli kepalanya yang di kenakan helm, bukanya ikut senang malah lemas hampir pinsan beliau sebegitu kagetnya dia. kami takutlah, di kira alasannya pukulan itu, eh ternyata gara-gara kaget masuk UNPAD.

kemudian giliran wahyu, beliau juga ketrima tapi di Universitas lampung, tradisi yang sama kami berlakukan untuknya, kami pukuli kepalanya yang dipakaikan helm. lanjut giliranku yang cek, sendi-sendi terasa ngilu semua. Tak usang saya di ikatkan tali di mata dan di pakaikan helm. semakin berdebar rasanya ketika melihat semuanya terlihat gelap. kemudian di lihatlah pengumuman itu, kok sepi kataku, saya menerka tidak keterima SBMPTN, sungguh hancur hatiku. saya mencopot ikatan tali dari mata dan lihat dendiri hasilnya, dengan agak kabur mataku melihat warna hijau di web itu. ternyata teman-teman mengerjaiku semoga saya pinsan menyerupai kumaidi, sontak mereka teriak teriak dan memukuli helm yg saya pakai, saya sangat senang alasannya adalah yaitu mimpiku terwujud di depan mata. rasanya sungguh susah di jelaskan, seneng banget lah pokoknya.

lanjut lagi cek buat amcoy, yuda, dan kriting. seketika suana berubah drastis, mereka eksklusif lemas lunglai, muka pucat dan sedih. amcoy pergi menuju ruang tamu, sambil duduk di kursi tamu pak bibit saya terus mengatakan support kepadanya. matanya berkaca memerah. saya sangat paham arti dari sebuah kekecewaan. tapi mau gimana lagi, takdir sudah di tentukan. saya hanya bisa berdo'a semoga ia di beri ketabahan. sehabis cek pengumuman dan makan malam bersama untuk terakhir kalinya kami izin pulang kerumah masing-masing. hingga di rumah saya bilang kepada dua orang tuaku yang sebatas petani singkong.  tapi semua menyerupai biasa saja, tidak ada perayaan atau rasa bahagia. hanya kata selamat saja yang saya dapatkan. yap saya paham ini bukan keinginan yang di harapkan. tapi sekali tekad tetap tekad, saya harus berangkat ke alam perkuliahan. meski biaya mengancam kelangusungan hidupku disana nanti, akuharus tetap maju meraih impian.

sebelum berangkat persiapan kuliah, saya dan wahyu sempat mengikuti tes USM STAN, panjang ceritanya, banyak hal konyol yang kami lakukan, mulai dari nginep tempat saudaranya, ketemu tupai loncat di perempatan untung, dan muter-muter kesasarsehabis pulang tes. bensin full hingga habis total alasannya seharian penuh kesasar di kota entah barantah ini. jikalau di ceritakan panjang pokoknya.

satu ahad berselang. aku, wahyu, yugi, dan drajad berangkat bareng menuju kota lagi untuk mencari kos-kosan, seharian mencari kesudahannya dapet juga, kami tidak jadi kos, tapi ngontrak rumah satu bujangnya 3 juta per tahun. ok gak papalah. "gasak". saya ingat kata-kata amcoy yang kini berangkat ke pare kediri untuk mendalami bahasa inggris. kami berpisah untuk yang pertamakalinya, tapi walau kau jauh tali persahabatan tetap terjalin erat. sungguh beliau yaitu sahabat terbaikku. akan ku ingat semua usaha kita kawan, dari pulau sumatera hingga pulau jawa.

sekian guys kisah ini, semoga memotivasi kalian ya, yakin aja usaha tidak akan menghianati hasil, yang penting berdo'a sambil usaha, insyaalloh ada jalan. jikalau mau, baca juga kehidupan ku di alam kampus, tapi tunggu saya berangkat ke jepang dulu yaa, nanti saya nulis ceritanya di tokyo jepang. katanyasih pas waktu summer di sana. semoga tambah asik aja gitu hehe...

semangat mengagpai IMPIAN..

Belum ada Komentar untuk ": Perjuanganku Menembus Kampus"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel